orang yang bijak adalah orang yang menyadari kekurangannya

Senin, 14 Mei 2012

MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dikembangkan oleh
Spencer Kagan. Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia peserta didik. Metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two tray
merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling
bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling
mendorong untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik.
Lie (dalam Yusritawati, 2009:14) menyatakan, “Struktur Two Stay Two Stray yaitu
memberi kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain”.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray seperti yang diungkapkan, antara lain:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari empat siswa.
Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti pada
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling
mendukung.
2. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing.
3. Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat
secara aktif dalam proses berpikir.
4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya
untuk bertamu ke kelompok lain.
Struktur Two Stay Two Stray yang dimaksud tampak seperti pada gambar berikut ini:

Struktur Two Stay Two Stray
5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka ke tamu mereka.
6. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain.
7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
Terdapat beberapa kendala yang biasanya selalu muncul dalam penerapan metode
pembelajaran TS-TS ini berdasarkan pengalaman saya di lapangan, adalah sebagai
berikut:
Alokasi waktu.
Penerapan metode TS-TS membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Dimulai dari persiapan
pembagian kelompok, diskusi dan presentasi siswa. Guru harus benar-benar bisa
mengelola alokasi waktu pembelajaran dengan baik sehingga, pembelajaran tidak
sia-sia dan materi ajar tersampaikan.

Solusi:
Bila tidak memungkinkan semua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka
di depan kelas, cukup beberapa kelompok (2-3 kelompok) saja yang
mempresentasikannya, atau tergantung sisa waktu yang tersedia. Hasil kerja sisa
kelompok yang lain bisa dikumpulkan sebagai tugas dan mendapat giliran tampil di
pertemuan selanjutnya.
2. Pelaksanaan pada saat bertamu.
Guru harus benar-benar menerangkan kepada siswa mengenai maksud dan tujuan dari
bertamu. Siswa terkadang masih kebingungan untuk saling bertukar informasi
dengan kelompok lain. Karena tujuan dari berbagi informasi disini bukan untuk
mencontek hasil jawaban dari kelompok lain.

Solusi:
Setiap kelompok sebaiknya diberi materi yang berbeda. Sehingga benar-benar
terjadi pertukaran informasi yang bukan sekedar mencontek jawaban dalam kegiatan
diskusi.
Hal ini juga berguna untuk mengatasi masalah alokasi waktu tadi, agar tujuan
pembelajaran cepat tercapai oelh siswa.
3. Pembagian kelompok.
Pembagian kelompok sangat berpengaruh dalam suatu diskusi agar tidak tumpang
tindih antara siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah. Kelompok siswa
sebaiknya dibentuk secara heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa
berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan
rendah).

Dan hasilnya adalah metode pembelajaran ini bisa dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Terutama untuk ketr ampilan membaca
komprehensive beberapa sub pokok bahasan. Sehingga tujuan pembelajaran cepat
tercapai, siswa menjadi lebih mengerti dan membuat suasana menyenangkan dalam
pembelajaran Bahasa Inggris yang biasanya dianggap membosankan oleh siswa. TS-TS
cocok untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan antar siswa di kelas.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More